Sebelumnya, gw perlu menjelaskan beberapa hal dulu,
yang pertama, gw gak lagi ngomongin
pilem yang sering nongol di tipi dengan judul Upil dan Ipil (catet).
Yang kedua,
gw gak lagi ngomongin para upiler yang ada di luar sana, yang
selalu ngupil dimanapun ia berada, dan menganggap mereka sebagai sebuah ancaman
kedamaian kehidupan bangsa (catet).
Yang ketiga
gw resah dengan kehidupan percintaan temen-temen gw yang lagi berantakan (gak usah dicatet, gak ada hubungannya dengan
upil). Baiklah..
Gw kadang sering denger temen gw yang tiba-tiba
ngomong: “ada belek gak di mata gw”
atau “ada cabe gak di gigi gw” atau “ada iler gak di bibir gw”.
Tetapi gw jarang bahkan gak pernah denger temen gw
bilang: “ada upil gak di mata gw”
atau “ada upil gak di bibir gw” atau
“ada upil gak di gigi gw” atau “ada upil gak di jidat gw”.
Hal itu membuat gw heran, dan membuat gw berpikir
lebay dalam beberapa jam hingga tertidur sampai pagi. Lalu sadar bahwa saat ini
gak ada WC khusus buang upil, yang ada dan yang lazim di lihat adalah WC buang
air besar, WC buang air radiator dan WC buang air ketuban.!!
Maka dari ituh, gw berpendapat bahwa orang lebih
cenderung malu untuk bertanya tentang upil yang ada di idungnya, tetapi lebih banyak
mengorek upil langsung dengan jari kelingking atau jempol secara
terang-terangan. Banyak yang melakukannya seperti itu, walau cukup efektif dan
tidak memakan biaya serta waktu yang lama, tetapi cara seperti itu tidak
termasuk ke dalam kategori ngupil yang elegan dan tidak terlihat keren bahkan
tidak sesuai dengan kodrat perupilan pada umumnya. Percayalah.!
Jika tetap ingin ngupil secara langsung, maka hasil
yang di dapat akan seperti ini.
Artis yang begitu konsentrasi, serius saat ngupil. |
atau malah seperti ini.
hiangnya aura kecantikan |
Hal diatas, adalah bukti bahwa ngupil di sembarang
tempat akan berakibat mengurangi hingga
menghilangkan derajat kegantengan dan kecantikan manusia (catet), imaje cool dan kerenpun akan
sirna seketika. Jadi, hilangkan niat ngupil secara langsung sedini mungkin, pikir-pikirlah
dahulu sebanyak 20 juta kali sebelum ngupil sembarangan.!
Dan… Sebelum gw ngebahas cara ngupil yang elegan, ada
baiknya gw sebutkan dulu beberapa tips Larangan dalam mengupil serta efek yang ditimbulkan, yang cukup
bermanfaat untuk diterapkan di dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari, sbb:
1. Jangan
ngupil di tempat terbuka.
Ngupil di tempat terbuka
adalah perbuatan yang memalukan, dan membuat kita dipermalukan oleh perbuatan
memalukan kita sendiri, menjadikan diri kita malu di hadapan orang, sehingga
kemana-mana jadi malu-maluin aja, sehingga kita malu untuk ngelakuin apa aja. (kenapa jadi malu semua)
Inti dari intinya, jangan
pernah melakukan ataupun hanya berniat di dalam hati untuk ngupil di tempat
terbuka, sebab nama baik diri kita yang akan dipertaruhkan, karena jika kita
sudah bahkan sering melakukannya, maka akan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan,
seperti: dijuluki Raja Upil, atau
dijuluki Ratu Upil, atau dijuluki Pangeran Upil, atau Penjahat Upil, atau Pahlawan Upil, atau Upil dan Ipil, hingga berbagai predikat
upil menghinakan lainnya. Percayalah.!
2. Jangan
ngupil saat menyebrang jalan tol.
Manfaat dari tidak mengupil
saat menyebrang di jalan tol adalah mengurangi hingga meminimalisir persentase
kecelakaan yang sering terjadi dan dialami oleh para upiler sejati (upiler sejati: adalah sebutan untuk para
pengupil tulen yang sering bahkan hobi mengupil dimanapun dan kapanpun ia
berada).
Sudah banyak stasiun
televisi iseng dan Koran-koran kurang kerjaan yang memberitakan banyaknya
kecelakaan yang sering terjadi di jalan tol gara-gara seorang menyemberang
sambil mengupil, sehingga tidak memperhatikan gerobak somay yang lewat hingga
tabrakan tak bisa dihindarkan.
Bahkan di Koran-koran harian
nasional geograpik, kengerian upil sering menjadi bahan berita utama di sampul
halamannya, yang ditulis menggunakan tinta merah tebal dan besar, dengan judul
bermacam-macam, seperti: “upil imut membawa
petaka”, atau “upil gaul kembali
merenggut nyawa”, atau “korban
keganasan upil di jalan tol”, atau “jangan
remehkan upil”, atau “hantu upil
perawan”. (wew)!!!
Beberapa temen gw bahkan
pernah menulis di dalam status twiternya dengan bahasa yang cukup
mencengangkan, seperti: “ngupil adalah
pembunuh nomor satu di dunia”, gw yang membaca lalu heran dan seketika
bertanya kepada temen gw itu, dan ternyata temen gw membuat status seperti itu
karena pada waktu dia ngupil dengan menggunakan jari jempol dia merasakan efek
pedas gak ketulungan di dalam hidungnya hingga dilarikan ke WC umum terdekat,
hal itu terjadi setelah beberapa menit sebelumnya ia makan pecel ayam dengan
sambal terasi gak pake sendok.!
3. Jangan
ngupil saat mengendarai motor dan memakai helm full face.
Secara logika, ngupil pada
saat memakai helem full face adalah sesuatu yang tidak mungkin, itulah sebabnya
jarang ada yang melakukannya. Tetapi jika berniat melakukannya, sebaiknya
jangan. Karena tanpa adanya keahlian khusus, tekhnik beladiri tingkat
kabupaten, sangat mustahil untuk melakukannya. Apalagi disaat mengendarai
motor. Ngupil saat memakai helem full face aja sulit, apalagi dengan
mengendarai motor.
Bisa dibayangkan bagaimana
luka yang ditimbulkan jika tiba-tiba motor mengerem mendadak, saat kita sedang
asik ngupil. Maka tentu saja hasilnya akan mengakibatkan hidung mimisan, mata
kunang-kunang, dan lain sebagainnya.
Jadi pesen gw, urungkan niat
untuk ngupil disaat menggunakan helem full face, terlebih disaat mengendarai
motor. Ingat, lebih baik mencegah daripada mengobati. Don go eniwer. Dilarang
merokok.
4. Jangan
ngupil dengan menggunakan sendok, atau garpu, atau linggis, atau sejenis
senjata tajam lainnya.
Hal ini tentu tidak berlaku
bagi para instruktur debus tradisional yang ada di daerah kita. Tetapi bagi
orang awam seperti orang awam pada umumnya, tentu hal ini akan berakibat fatal,
selain mengakibatkan kantuk, juga menjadikan hidung kita lebih lebar dari
biasanya, apalagi idung dengan lobang yang udah gede dari orog, yang sangking
gedenya, tuh idung bisa untuk nyimpen perabotan rumah tangga saat kebanjiran.
Karena sedikit demi sedikit, hal diatas akan memperlebar hidung kita. Efek
sampingnya adalah membuat napas lebih boros, dan tidak irit oksigen. Catet.!
Selain efek gak baik untuk
idung, menurut para pakar perupilan yang ada di Indonesia, ngupil dengan
menggunakan senjata tajam tidak baik untuk mata, tangan, pantat, dan yang
paling berbahaya adalah menyebabkan kebiasaan buruk yang akan semakin bertambah
setiap harinya.
Jika ada orang sering ngupil
pake sendok, maka sebuan kemudian mungkin dia akan ngupil pake sekop, lalu
sebulan kemudian dia akan ngupil pake panci, wajan, tiang listrik, konci
inggris dan benda lain diluar kebiasaan lainnya. Intinya kebiasaan buruk dalam
hal mengupil akan bertambah. Oleh sebab itu. Jangan pernah mencoba apalagi
hanya berniat dalam hati untuk melakukan ritual ngupil dengan menggunakan senjata
tajam. Catet.!
5. Jangan
ngupil melalui mata, kuping, dan mulut.
Di dalam
undang-undang perupilan, ini merupakan hal yang berkaitan dengan ngupil tidak pada tempatnya. Jika
dilakukan, maka hasilnya bukan upil yang didapat, tetapi bisa saja belek, iler
atau kutu. Tentu saja hal itu bisa terjadi, jika kita mengupil melalui mata,
maka kita tidak akan menemukan upil sepeserpun sampai kiamat, tetapi ebih
sering menemukan belek. Catet.!
6. Jangan
ngupil pada saat sedang makan di warteg.
Kebiasaan orang Indonesia
pada saat makan di warteg adalah tidak menggunakan sendok. Maka dari itu ngupil
saat makan di warteng dengan menggunakan tangan yang telah menyatu dengan opor
dan sambal terasi super pedas, hasilnya akan mudah ditebak oleh anak TK baru
lulus dengan IPK dibawah dua. Yaitu, efek panas hingga melepuh disekitar lubang
hidung, mirip gejala idung kemasukan balsem, tak bisa dibayangkan bagaimana
efek pedas yang ditimbulkan. Intinya, jangan pernah mencoba melakukan hal ini
diwaktu senggang.
Selain pedas hal ini juga
dapat berakibat fatal bagi para upiler yang tetap bersikeras ngupil di warteg.
Bisa saja patah tulang, luka serius dibagian kepala, gegar otak, atau lain
sebagainya, karena digebukin warga pengunjung warteg yang mau muntah liat orang
ngupil sambil makan pake tangan. Catet.!
7. Jangan
ngupil pada saat khotib sedang berkhutbah.
Meski di kalangan ulama MUI belum
mengeluarkan fatwa larangan mengupil saat khotib sedang berkhutbah, tetapi gw
secara simbolis mendukung apabila hal itu diberlakukan. Hal ini bukan karena dendam gw kepada upil yang
kadang nongol di pipi dan jidat gw, tetapi lebih kepada jiwa kebersihan gw yang
secara replek muncul. Maka dari ituh, mari bersihkan upil dari muka bumi inih. Muhuhahahaha.
(ketawa jurig)
8. Efek ngupil
bagi tubuh, jiwa dan raga.
Baiklah langsung aja gw
jelaskan, berdasarkan foto-foto di bawah ini:
Menghilangkan aura
kepintaran.
(ngupil saat browsing di warnet) |
Menambah aura autis bagi
wajah.
(kecanduan ngupil dikala senggang) |
Menghilangkan aura keibuan
(akibat ngupil, ibu-ibu terlihat seperti om-om) |
Menghilangkan aura
kewibawaan
(seorang bapak yang kehilangan karismanya) |
Menghilangkan aura keseraman
(slamdunk ngupil, yang seram pun jadi terlihat dodol) |
Menghilangkan aura keimutan
(belajar ngupil sejak usia dini) |
Baiklah, itulah sedikit tips larangan mengupil bagi
para upiler yang memang masih ingin hidup untuk ngupil dengan lebih elegan,
terjaga dan lebih propesional, yeah.! Selanjutnya yang akan gw jelaskan adalah
cara ngupil yang elegan. Yaitu sebagai berikut:
1. Ngupilah di
tempat tertutup, terkunci, kedap udara, dan tak terdeteksi oleh kamera CCtv.
Ini penting, tentu kita
tidak ingin pacar, kekasih, atau watawan inpotaimen tau dan melihat muka kita
terlihat dodol, autis, gak keren, gak sexy, serta norak, pada saat sedang
serius ngupil.
Jadi, tahan sebisa mungkin, dengan
sekuat tenaga dan dengan segenap kekuatan bulan, apabila ada upil yang
tiba-tiba nongol di hidung kita, usahakan untuk tidak mengorek langsung di
depan umum. Cari tempat, tetutup dan aman dari siapapun. Barulah laksanakan ritual
ngupil dengan waktu dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Catet.!
2. Ngupilah
dengan menggunakan jari telunjuk atau kelingking.
Pesan ini sudah
sangat jelas, tentu akan sangat sulit ngupil dengan semua jari, bisa
dibayangkan sulitnya ngupil dengan sebelas jari tangan kita. Jadi, gunakan satu
jari saja, telunjuk atau kelingking. Jangan menggunakan jempol, apalagi jempol
kaki.
Kelebihan jari
kelingking, yaitu: merupakan jari yang cukup kecil, lincah, gesit, imut, dan
mampu menembus tempat-tempat sempit yang ada di dalam hidung. Sedangkan
kelebihan jari telunjuk, yaitu: mampu bermanufer dengan sempurna, fleksibel,
akurat, dan baik untuk digunakan disegala medan.
Tetapi, hal
ini tentu tidak berlaku bagi orang dengan tangan yang jarinya jempol semua.
Jika demikian, saran gw cuma satu, beli peruncing pensil.!!
3. Lakukan
ritual ngupil dengan mata terpejam dan tanpa bernafas.
Ditakutkan
pada saat kita ngupil sambil bernafas, upil dapat saja tertelan atau, aroma
upil dapat terhirup dengan tidak sengaja. Ini dapat berakibat buruk bagi
kesehatan, gejala-gejala yang sering muncul ketika tak sengaja menelan dan
menghirup aroma upil adalah, sakit perut, pingsan, kejang-kejang, hingga hamil
diluar nikah. Wew.!
4. Buanglah
upil pada tempatnya.
Benar, buanglah
upil pada tempatnya.!! Dan ingat:
Jangan menelan
upil yang sudah kadaluarsa,
Jangan
menyimpan upil di bawah bantal, di saku kantong pakaian,
Jangan
menjadikan upil sebagai bahan kerajinan tangan,
Jangan
menempelkannya di sembarang tempat, ditangan, di jidat, atau dipantat
seseorang.
Jadi, buanglah
upil pada tempatnya…
Dimana.? (gw juga gak tau dimana, coba lo cari di google, mungkin ada)
Okeh, demikian, tips berharga dari gw, seperti lagu
yang dinyanyikan anang dan aurel yang sering kita dengar.
“Jangan.. jangan
ngupil sembarangan… ngupil yang sembarangan, nanti dimarahin tuan.. woo…uwooo…”
Akhir kata, jangan ngupil sembarangan. Fenomena ngupil
memang sudah menjadi bahan perbincangan yang sering kita dengar dari setiap
manusia, tetapi tips untuk mengatasinya, tentu masih jarang untuk
diperbincangkan, terutama diperbincangkan oleh orang waras pada umumnya.
Hahaha.
Selalu berkreasi…